- Klasifikasi tanah
- Gravitasi spesifik
- Penentuan kadar air
- Distribusi ukuran partikel
- Batas cair serta uji batas plastis
Jenis Uji Tanah untuk Konstruksi Jalan
1. Gravitasi spesifik tanah
Uji tanah ini merupakan rasio berat tanah pada udara dari volume yang dihasilkan dari suhu standart pada berat di udara menggunakan volume yang setara dari air suling di suhu yang sama. Pengujian ini dilakukan di laboratorium.2. In situ moisture content
Uji tanah untuk mengetahui kadar air dilakukan di laboratorium. Hasil ini dinyatakan untuk persentasi air di dalam tanah terhadap masa keringnya. Dengan kadar air di dalam tanah tersebut bisa diketahui berbagai sifat tanah misalnya permeabilitas, pemadatan, ukuran partikel dan lainnya.3. Distribusi ukuran partikel
Uji tanah untuk konstruksi jalan ini menentukan distribusi ukuran dari partikel tanah pada ukuran pasir kasar menuju ukuran tanah liat yang halus. Data dari pengujian ini dipakai untuk menentukan kesesuaian jenis tanah yang akan dipakai untuk konstruksi jalan dan lainnya. Pengujian ini juga bisa dipakai untuk memperkirakan pergerakan air tanah walaupun tes permeabilitas lebih sering dipakai.4. Tes pemadatan
Tes pemadatan sering dikenal dengan uji proctor. Pengujian ini dipakai untuk menentukan masa tanah kering /m3 saat tanah dipadatkan di berbagai kadar air, mampu memberikan kepadatan kering maksimal dengan kadar air yang optimal.Dengan demikian, pengujian ini mampu menunjukkan karakteristik pemadatan tanah yang tidak sama dengan kadar air yang berubah. Hal ini dicapai melalui densifikasi tanah yang mengurangi rongga udara.
5. Tes CBR (California Bearing Ratio)
Uji CBR dilakukan di lapangan atau di laboratorium. Pengujian ini menunjukkan ketahanan penetrasi beban pada tanah. Nilai CBR didapatkan dengan ukuran penetrasi dan gaya saat pendorong silinder menembus tanah di tingkat standar.Tes CBR tanah dipakai untuk mengevaluasi kekuatan tanah dasar yang akan dibuat jalan serta perkerasannya. Nilai CBR yang didapatkan dari pengujian ini dipakai dengan kurva empiris guna menentukkan ketebalan lapisan komponen dan perkerasannya. Uji tanah untuk konstruksi jalan ini merupakan metode yang paling sering dipakai dalam desain perkerasan lentur.
Walaupun penyediaan saluran di bawah tanah menurunkan efek air di tanah dasar, namun uji CBR yang direndam sepenuhnya dianggap cukup sesuai bagi proyek konstruksi jalan.
Poin-poin penting yang perlu diperhatikan ketika melakukan uji tanah untuk konstruksi jalan: